Judul Jurnal : Pemanfaatan Google Maps API Untuk Pembangunan Sistem Informasi Manajem Bantuan Logistik Pasca Bencana Alam Berbasis Mobile Web
Jurnal : Jurnal Sarjana Teknik
Informatika e-ISSN:
2338-5197
Edisi / Tahun : Volume 1
Nomor 1, Juni 2013
Penulis : 1. Faya Mahdia (08018268), 2. Fiftin Noviyanto (0015118001)
1,2 Program Studi Teknik Informatika
Universitas Ahmad Dahlan
Prof. Dr. Soepomo, S.H., Janturan, Umbulharjo, Yogyakarta
55164
1Email:
Email: fiftin.noviyanto@tif.uad.ac.id
Reviewer : Tytha Chairunnisa (1A114915)
ABSTRAK
Indonesia terletak pada pertemuan lempeng tektonik aktif, jalur
pegunungan aktif, dan kawasan beriklim tropik, sehingga menjadikan sebagian
wilayahnya rawan terhadap bencana alam. Jumlah korban bencana tergolong sangat
tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain. Selama ini proses
pendistribusian bantuan dari pemerintah seringkali kurang merata, dan
persebaran posko seringkali menumpuk pada titik tertentu, sedangkan masih
banyak korban yang tidak mendapatkan bantuan. Penyebab kurang meratanya bantuan
antara lain kurang meratanya informasi lokasi korban, dan belum memiliki sistem
pendataan kebutuhan untuk para korban, sehingga dapat mempermudah petugas
bencana alam maupun masyarakat untuk mengetahui lokasi dan kebutuhan korban.
Subyek penelitian adalah pemanfaatan Google Maps API untuk
pembangunan sistem informasi manajemen bantuan logistik pasca bencana alam
berbasis mobile web. Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan pengamatan
kebutuhan logistik terhadap beberapa kasus bencana alam yang terjadi dan studi
pustaka. Analisis dilakukan untuk menentukan spesifikasi sistem informasi
manajemen bantuan logistik agar sesuai kebutuhan. Implementasi sistem
memanfaatkan CodeIgniter framework, Google Maps API dan JavaScript. Sistem yang
dihasilkan diuji dengan dua metode, yaitu Black Box Test dan Alpha Test.
Hasil dari penelitian ini adalah sebuah aplikasi sistem informasi
manajemen bantuan logistik pasca bencana alam berbasis mobile web yang dapat
memberikan informasi jarak, rute jalan, penunjuk arah jalan, dan informasi
tentang lokasi posko bencana alam. Sistem ini sangat membantu pengguna untuk
mengurangi penumpukan bantuan logistik dan meningkatkan efektifitas pemberian
bantuan yang tepat sasaran. Hasil pengujian sistem menunjukkan bahwa sistem informasi
manajemen bantuan logistik pasca bencana alam ini layak dan dapat dipergunakan.
Kata kunci
: Bencana Alam, Sistem Informasi, Manajemen, Bantuan Logistik, Google Maps, codeigniter, geolocation, GPS.
1.
PENDAHULUAN
Indonesia terletak pada pertemuan lempeng tektonik aktif, jalur
pegunungan aktif, dan kawasan beriklim tropik, sehingga menjadikan sebagian
wilayahnya rawan terhadap bencana alam. Jumlah korban bencana tergolong sangat
tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain.
Instansi pemerintah yang bertanggung jawab dalam hal penanggulangan
bencana adalah Badan Nasional Penanggulangan Bencana yang disingkat BNPB yang
merupakan wadah yang bersifat non struktural bagi penanggulangan bencana yang
berada di bawah Presiden dan bertanggungjawab langsung kepada Presiden.
Sedangkan BNPB memiliki cabang disetiap provinsi yang disebut BPBD atau Badan
Penanggulangan Bencana Daerah. Penanggulangan yang dilakukan oleh BPBD adalah
pra dan pasca bencana alam. Untuk proses penanggulangan pasca bencana alam
meliputi penanganan pengungsi dan pendistribusian logistik bantuan bencana
alam.
Selama ini proses pendistribusian bantuan ke posko-posko bencana alam
dari pemerintah, instansi dan masyarakat sekitar seringkali kurang merata,
sedangkan masih banyak korban lain yang belum mendapatkan bantuan. Penyebab
kurang meratanya bantuan antara lain terbatasnya informasi lokasi korban, dan
belum memiliki sistem pendataan kebutuhan untuk para korban yang nantinya dapat
mempermudah petugas bencana alam, instansi dan masyarakat untuk mengetahui
lokasi dan kebutuhan korban di masing-masing posko bencana alam.
Untuk memenuhi kebutuhan pendataan bantuan logistik dan informasi
lokasi posko tersebut, sistem yang akan dibuat berbasis web mobile agar sistem
dapat diakses melalui perangkat mobile smartphone yang telah dilengkapi
dengan GPS (Global Positioning System) sehingga dapat mengetahui
koordinat letak posko, yaitu berupa data latitude dan longitude. Hal
ini akan mempermudah pemerintah, instansi maupun masyarakat yang ingin
memberikan bantuan untuk mendapatkan data lokasi posko dan mengetahui jarak
lokasi posko yang dituju serta data kebutuhan posko dengan memanfaatkan layanan
dari Google Maps.
2. KAJIAN
PUSTAKA
Penelitian yang dilakukan mengacu pada penelitian terdahulu yang telah
dilakukan oleh Rienna Oktarina yang berjudul "Konseptual Perancangan
Sistem Informasi Manajemen Logistik Penanggulangan Bencana (SIMLOG-PB) Berbasis
GIS (Geographic Information System) di Indonesia".[8] Penelitian tersebut
baru pada tahap konseptual, yaitu masih dititikberatkan pada pemetaan dan
identifikasi pengorganisasian serta sistem informasi logistik yang sudah ada
pada saat ini, sehingga belum sampai pada tahap perancangan dan pengembangan.
Penelitian lain yang dijadikan sebagai bahan acuan adalah penelitian
yang telah dilakukan oleh Siti Chodijah yang berjudul "Sistem Informasi
Manajemen Penanggulangan Bencana”.[2] Penelitian tersebut telah menghasilkan
sebuah sistem informasi manajemen penanggulangan bencana yang dapat menampilkan
informasi permintaan bantuan, data sirkulasi tim penolong, dan data letak posko
bantuan melalui website.
2.1 Sistem
Manajemen Logistik
Sistem adalah serangkaian proses yang bertujuan untuk menjalankan suatu
kegiatan. Manajemen adalah ilmu dan seni dalam mengelola suatu kegiatan yang
biasanya dalam kegiatan tersebut digunakan pendekatan fungsi-fungsi manajemen
seperti perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian.. Logistik
adalah segala sesuatu yang berujud dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan
dasar hidup manusia yang terdiri atas sandang, pangan dan papan atau
turunannya. Termasuk dalam kategori logistik adalah barang yang habis pakai
atau dikonsumsi, misalnya: sembako (sembilan bahan pokok), obatobatan, pakaian
dan kelengkapannya, air, tenda, jas tidur dan sebagainya.
Sistem Manajemen Logistik Bantuan Bencana Alam di BPBD (Badan
Penanggulangan Bencana Daerah) mencakup kegiatan :
a. Perencanaan/Inventarisasi Kebutuhan
b. Pengadaan dan/atau Penerimaan
c. Pergudangan dan/atau Penyimpanan
d. Pendistribusian
e. Pengangkutan, dan
f. Penerimaan di tujuan
2.2 UML (Unified Modeling Language)
UML (Unified Modelling Language) merupakan bahasa pemodelan
grafis yang digunakan untuk mendesain dan membantu pendeskripsikan sistem
perangkat lunak, khususnya sistem yang berorientasi objek.
2.3 Google Map Service
Google Map Service adalah sebuah jasa peta global virtual gratis
dan online yang disediakan oleh perusahaan Google.
Google Maps API adalah sebuah layanan (service) yang
diberikan oleh Google kepada para pengguna untuk memanfaatkan Google
Map dalam mengembangkan aplikasi.
2.4 Global Positioning System (GPS)
GPS atau Global Positioning System, merupakan sebuah
alat atau sistem yang dapat digunakan untuk menginformasikan penggunanya dimana
lokasinya berada (secara global) di permukaan bumi yang berbasiskan satelit.
Data dikirim dari satelit berupa sinyal radio dengan data digital.
2.5 Geolocation
Geolocation adalah sebuah cara untuk mengetahui suatu lokasi di
dunia.
2.6 Framework CodeIgniter
CodeIgniter merupakan salah satu dari sekian banyak framework
PHP yang ada. Tujuan dari pembuatan framework CodeIgniter ini menurut user
manual –nya adalah untuk menghasilkan framework yang dapat digunakan
untuk pembuatan proyek website secara lebih cepat dibandingkan dengan pembuatan
website secara manual. Beberapa hal yang dapat dijadikan sebagai alasan
menggunakan framework CodeIgniter dibandingkan framework yang
lain dalam pembuatan website adalah sebagai berikut:
a. Gratis
b. Berjalan
di PHP versi 4 dan 5
c. Ringan dan
Cepat
d. Fitur /
Pustaka yang lengkap
e.
Menggunakan Metode MVC (Model View Controller)
3. METODE
PENELITIAN
Tahap
penelitian yang dilakukan adalah :
3.1
Pengumpulan Data
3.2
Analisis Kebutuhan Sistem
3.3
Perancangan Sistem, terbagi menjadi dua :
3.3.1
Perancangan Proses menggunakan use case diagram dan activity diagram untuk
menggambarkan proses yang dapat dilakukan oleh visitor, petugas dan admin.
3.3.2
Perancangan Database menggambarkan relasi antar objek dan class di dalam sistem
tersebut yang akan dijadikan database menggunakan class diagram.
3.4
Perancangan Interface (antarmuka)
Perancangan
antarmuka (user interface) meliputi struktur menu, input dan output pada
halaman-halaman untuk bagian visitor, petugas dan admin agar
nyaman digunakan.
3.5
Implementasi
Sistem ini
diimplementasikan dengan bahasa pemrograman PHP yang berbasis Framework
CodeIgniter.
3.6
Pengujian
Tahap
pengujian terdiri dari dua macam :
3.6.1
Pengujian Black Box Test
3.6.2
Pengujian Alpha Test
4. HASIL
DAN PEMBAHASAN
Sistem ini
dapat berjalan pada smartphone dengan sistem operasi Android dan iOS.
Berikut ini hasil implementasi yang dijalankan pada Android :
4.1
Antarmuka Untuk Visitor
4.1.1
Tampilan Halaman Utama
Halaman utama adalah halaman pertama yang muncul ketika visitor membuka
system informasi manajemen logistik ini. Sistem akan meminta lokasi visitor.
Jika pengguna mengijinkan, maka sistem akan mengambil koordinat dari GPS smartphone.
Koordinat latitude dan longitude yang berhasil diambil dengan GPS
dikirim ke fungsi initMap melalui parameter fungsi dan oleh fungsi initMap di
tampilkan menjadi sebuah peta yang didalamnya terdapat marker yang menunjukkan
lokasi pengguna saat itu.
Pada halaman Home terdapat sebuah peta yang menunjukkan posisi pengguna
yang didapatkan dari GPS smartphone, selain peta terdapat form pencarian posko
dimana visitor memilih kota tempat posko yang ingin dicari.
Halaman hasil pencarian ini menampilkan data lokasi posko yang
diurutkan berdasarkan pilihan yang telah dipilih pengguna, yaitu berdasarkan
jarak terdekat dari lokasi pengguna atau berdasarkan dengan data posko yang
paling baru. Informasi yang ditampilkan pada halaman hasil pencarian ini adalah
nama posko, alamat posko, dan jarak dalam kilometer (km).
4.1.2 Tampilan Halaman Detail Lokasi Posko
Rute jalan menampilkan peta jalan yang ditandai dengan sebuah garis.
Peta dapat di perbesar, diperkecil, dan digeser. Rute jalan dengan marker ini
menggunakan Google Maps API.
Penunjuk arah menampilkan arah dilengkapi perkiraan jarak dan waktu
tempuh pada setiap belokan yang akan dilewati oleh pengguna. Jarak yang ditampilkan
di sini adalah jarak jalan, bukan jarak garis lurus. Fitur ini juga menggunakan
layanan Google Maps API, cara kerjanya sama dengan menampilkan rute jalan.
Informasi lokasi posko meliputi alamat posko, nama dan nomer telepon
petugas posko, jumlah pengungsi, dan daftar kebutuhan posko.
4.1.3 Antarmuka Untuk Admin dan Petugas
Pada halaman kelola logistik, petugas dapat menginputkan data bantuan
masuk (pemasukan logistik) dan pemakaian logistik. Setiap penambahan data
logistik secara otomatis akan menambah jumlah logistik pada data stok,
sedangkan setiap penambahan data pemakaian logistik akan mengurangi jumlah
logistik pada stok.
5. KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan hal-hal
sebagai berikut :
1. Dari penelitian ini dihasilkan sebuah sistem informasi manajemen
bantuan logistik pasca bencana alam berbasis mobile web yang dapat memberikan
informasi kepada masyarakat dan instansi yang akan memberikan bantuan mengenai
jarak, rute jalan, penunjuk arah jalan dan daftar kebutuhan logistik posko
bencana alam.
2. Sistem informasi manajemen logistik yang dihasilkan dapat digunakan
untuk mengelola data logistik yang dimiliki oleh posko. Pengelolaan logistik
mencakup manajemen data logistik yang masuk, logistik yang tersedia dan data
penggunaan logistik.
6. DAFTAR PUSTAKA
[1] Badan Nasional Penanggulangan Bencana, 2008, Peraturan Kepala BNPB
Nomor 13, Jakarta.
[2] Chodijah, Siti, 2011, Sistem Informasi Penanggulangan Bencana,
Skripsi S1, Universitas Pembangunan Nasional, Jawa Timur.
[3] http://maps.google.co.id/ , Rabu 21 Maret 2012, Tampilan Google
Maps.
[4] http://support.google.com/maps/bin/answer.py?hl=en&topic=1687350&answer=144352,
Senin, 18 Juni 2012, Pengertian Google Maps.
[5] http://wsilfi.staff.gunadarma.ac.id, Selasa, 19 Juni 2012,
Pengenalan UML.
[6] http://www.codeigniter.com, Rabu, 20 Juni 2012, Framework
CodeIgniter.
[7] King, Kevin F, 2009, Geolocation and Federalism on the Internet:
Cutting Internet Gambling’s Gordian Knot.Geolocation, United States Court of
Appeals for the Fourth Circuit.
[8] Oktarina, Rienna, 2009, Konseptual Perancangan Sistem Informasi
Manajemen Logistik Penanggulangan Bencana (SIMLOG-PB) Berbasis GIS (Geographic
Information System) di Indonesia, Universitas Widyatama, Bandung.
[9]
Parkinson, 1996, Global Positioning System: Theory and Applications, American
Institute of Aeronautics and Astronautics, Washington D.C.
[10] http://www.jogjapress.com/index.php/JSTIF/article/view/1742/1047
Tidak ada komentar:
Posting Komentar